![]() |
(SS MV) |
Ooh, maybe it's my drеam that killed my self-esteem. Got so good at bеing someone else. Maybe I lost myself. In the search of your acceptance..
Makk, kita lanjut kisah jadul postingan saya beberapa tahun silam yess (setelah hibernasi 1 tahun di akun ini).
Ini kisah lanjutan dari postingan "La Tahzan dan Ayat-Ayat Cinta"..
Jadi, setelah kejadian malam itu dia mengenalkan "nyonya" nya kepada saya, saya benar-benar lost contact dengan dia. Saya menghindari hal-hal yang berkaitan dengan reuni dan sebagainya, hingga hari ini lho makk.
Tapi, setelah belasan tahun berlalu. Saya masih sering bermimpi tentang dia hingga hari ini akhir tahun 2024!
Mungkin karena saya masih ada urusan dengannya yang belum tuntas, makanya alam bawah sadar saya masih beberapa kali bermimpi tentangnya. Mimpi pertama yang paling saya ingat, dia menggunakan jas hujan hitam, berdiri di tengah hujan dengan wajah basah. Bahkan dia masih menggunakan kaca mata -Yes, dia memang menggunakan kaca mata orangnya makk- Raut wajahnya tampak sedih.
Mimpi ini sudah beberapa tahun lalu, saat saya masih punya anak pertama. Tidak lama dari mimpi itu, saya lihat postingannya bahwa dia sudah menikah makk. Iya, menikahi pacarnya yang wajahnya mirip saya jaman kuliah.
Ohh iyaa.. bertahun-tahun saya belum menemukan gambaran wujud orang satu ini ya makk, wkwk.
Baiklah.
Saya baru sadar, kalau wajahnya mirip dengan salah satu member boysband Korea. Iyes, mirip dengan Jake Enhypen!! Mirip itu tidak 100% ya makk. Jadi struktur wajah yang panjang, alis, hidung, bibir (lebar), dan tinggi badan -kurang lebih mirip. Apalagi kalau Jake pakai glasses (seperti ilustrasi gambar). Usia Jake sepantaran dengan dia saat itu.
![]() |
(Google) |
Jadi ceritanya itu saya nggak sadar lho makk. Bukan berarti saya lihat Jake trus teringat dia, wkwkwk. Awal pertama lihat Jake itu saya pikir dia blasteran bule (makanya suka sekali lihatnya, maklum penggemar anak-anak hasil nikah campur, wkwkwk). Setelah tahu kalau asli Korea, nggak jadi mengagumi makk. Eeh malah notice kalau mirip orang itu. Baiklah, kita tasbihkan "namanya" Jake ya makk. (Catatan: buat adek-adek biasnya Jake, jangan esmosi dulu deeek, ini cuma penggambaran karakter saja lho. Saya pinjem dulu yess Jake-nya, wkwkwk).
Baik, baik.
Jadi setelah kejadian malam itu, saya benar-benar menghilang dari Jake. Jiwa saya rasanya copot. Hilang entah kemana. Sakitnya itu tidak bisa digambarkan makk waktu itu.
![]() |
(Google) |
Saya menyibukkan diri dengan ikut banyak kegiatan dan komunitas. Berkenalan dengan banyak orang. Tapi tetap ada rongga kosong. Pernah juga berkenalan dengan seorang laki-laki di komunitas. Lagi-lagi salah sasaran! Dia sudah memiliki calon istri, bahkan saat dia menikah, lagi-lagi saya drop sampai sakit beberapa hari. Sedih ya makk, wkwkwk (mungkin kalau ada mood, saya mau cerita sedikit kisah ini nanti).
Herannya, Jake setelah kejadian malam itu dan Jake menelfon dengan nomer asing tapi saya reject. Jake tidak mencoba menghubungi lagi atau datang ke rumah saya. Jadi saya pikir, sudah tidak ada harapannya dengannya. Logika saya jalan, bahwa untuk effort menghubungi saya memberi klarifikasi saja tidak sekuat itu. Sempat terbersit mungkin itu hanya prank Jake untuk melihat reaksi saya karena saya terkesan tertutup untuk mengakui suka padanya dan ternyata reaksi saya diluar prediksi BMKG. Hingga akhirnya saya ganti nomer karena ada trouble dengan nomer saya yang lama.
Tapi makk, sejak dahulu itu saya selalu melihat orang laki itu kalau suka dengan saya, sebesar apa effort untuk mendapatkan saya. Karena saya tidak mau menikah dengan orang yang hanya setengah hati mencintai saya. Perlu dicatat untuk adek-adek yang belum menikah ya! "Menikahlah dengan laki-laki yang dengan tulus mencintaimu dan penuh perjuangan untuk mendapatkanmu.."
Oke, Kembali ke masa saya sekarang yang sudah menikah dan memiliki tiga orang anak.
Sampai sekarang saya masih tidak mau ikut reuni. Tidak mau bertemu dia sama sekali. Bukan karena masih sakit hati atau masih suka! Tapi memang tidak mau berjumpa saja sampai kapan pun! Bahkan akun socmed saya mode private. Hanya FB saja yang kami masih saling berteman, karena akun ini saya jarang aktif. Maka itu makk, saya masih dihantui mimpi jumpa dengan Jake. Mungkin Jake masih punya uneg-uneg yang belum lepas seumur hidupnya terhadap saya, huehehe.
Saya dahulu kurang paham. Kenapa ada orang yang sulit mengungkapkan isi hati. Ternyata ini faktor pola asuh semasa kecil. Apakah sering dimarahi orang tua, kurang perhatian dan kurang komunikasi dengan orang tua, fatherless, sering dibentak, atau saat kecil sering mendapat hukuman fisik.
Seingat saya, Jake adalah anak yatim. Ayahnya meninggal saat Jake dibangku sekolah menengah pertama. Dia kehilangan sosok ayah saat masa abg. Jake punya abang, tapi abangnya kurang dewasa dan abangnya tidak dekat dengan adik-adiknya. Bahkan Jake pun kurang dekat dengan ibunya.
![]() |
(Google) |
Jaman itu saya mengaguminya karena Jake mampu berfikir visioner. Jake punya peta kehidupan yang dia rancang sejak masa remaja. Dia tahu kemana arah masa depannya. Dia punya target masa depannya. Mungkin saya bukan target masa depannya saat itu. Dan orang dengan karakter seperti ini, baru saya sadari Jake memiliki sifat NPD. Sifat ini sangat menyusahkan pasangannya. Mungkin dari itu, Jake lama punya momongan setelah menikah, mungkin faktor NPD nya itulah yang membuat alam bawah sadar istrinya "stress". Ini hanya asumsi saya lho makk..
Saat dahulu saya mengenal Jake, Jake salalu merasa dia paling paham akan dirinya. Dia tidak pernah mendengar omongan saya. Jadi saya itu seperti anak kecil yang hanya dikasih permen biar anteng kalau dimomong. Perumpamaannya seperti itu. Jadi saya cuma Ho-oh Ho-oh aja. Sad ya makk, wkwkwk.
Aah iya. Dia juga tidak pernah memberi saran saya. Saya itu hanya sebagai pendengar POV dia saja. Tapi memang sayanya ya yang bo**h, mau-maunya HTS (Hubungan Tanpa Status). Sering ngobrol berduaan, membuat asumsi publik bahwa kami "pacaran" padahal tidak. TTM juga tidak kok makk!
Tapi kami pernah keluar berdua, saat itu saya punya tiket Gratis Fashion Show. Saya ajak Jake karena berkaitan dengan salah satu project mata kuliahnya. Awalnya kami datang bertiga sih, saat fashion show siang. Disitu teman kami, Arya, ikut serta. Asumsi publik benar terasa saat itu Arya memanggil kami "Tuan dan Nyonya". Saya cuma nyengir kikuk. Fashion Show malamnya, Arya tidak ikut. Entah karena dia tidak enak di posisi itu atau bagaimana kurang tahu. Jadinya saya berduaan saja dengan Jake. Jake jemput saya ke rumah dengan mobilnya. Kami meluncur berdua menuju hotel tempat diselenggarakannya Fashion Show.
Entah Jake mempunyai pesona apa dimata saya waktu itu ya makk?? Wkwkwk. Tapi memang masa itu saya sangat takjub dengannya. Bayangkan saya ini anak daerah, tidak fashionable -membuat sering minder karenanya. Sedangkan Jake anak Kota dari kalangan Old Money. Jake juga alumni sekolah komplek di kota itu, alumni sekolah itu terkenal dari kalangan orang kaya dan pintar-pintar. Jadi apalah diriku ini dimasa itu lho makk.. Lantas Jake notice dengan kehadiran saya dan masuk dalam circle nya, sungguh sebuah peluang langka bagi saya si anak lugu kala itu.
Mencintai Jake kala itu, rasanya seperti dalam mimpi. Seolah Jake itu cowok hayalan yang hadir di dunia nyata. Membuat saya banyak mengalah dan berganti pribadi lain dihadapannya. Mana perjumpaan kami pun laksana drama-drama Korea (tsaaaahh) -Baca aja di postingan La tahzan dan Ayat-Ayat Cinta, yess.
Please, Alam Bawah Sadar. Jangan mimpi Jake lagi. Saya sudah hidup bahagia dengan keluarga saya dan Jake pun sudah bahagia dengan kehadiran anak pertamanya tahun lalu. Maaf kalau judul postingannya kurang nyambung, di pas-pasin aja dengan single covernya Jake Enhypen makk. Maksudnya itu judulnya masih sesuai dengan kondisi hati saya kala itu.
Thanks adek-adek Engene yang sudah berkenan Jake-nya saya pinjam yaa.. ❤
No comments:
Post a Comment