“Pada dasarnya manusia itu senang didengar daripada mendengar”
Saya pernah membaca sebuah artikel dari luar negeri, ada sebuah lokasi tebing curam di sana sering digunakan untuk bunuh diri. Sudah ribuan korban melompat dari tebing itu. Biasanya korban bunuh diri di tempat itu meninggalkan benda “kenangan” berupa handphone atau surat. Mereka menulis dalam text message atau surat kepada keluarga atau orang yang membuat ia merasa depresi sebelum memutuskan untuk bunuh diri. Isinya tentu saja berupa curhat.
Didekat tebing itu tinggallah sorang lelaki pensiunan yang mengawasi dari rumahnya. Ia sudah ratusan kali menggagalkan aksi bunuh diri, masyarakat daerah itu menyebutnya “Malaikat Penyelamat”. Bagaimana cara pria tua ini menggagalkan ratusan aksi bunuh diri? Ternyata rahasianya hanyalah “mendengar”. Ia mendekati dan menyapa calon bunuh diri saat akan melakukan aksinya lalu mengajak berbincang, ia mendengarkan keluh kesah sang calon bunuh diri. Setelah orang tersebut agak rileks lalu diajaknya mampir ke rumah untuk sekedar minum teh. Sebagian besar orang yang akan bunuh diri memutuskan untuk menggagalkan aksinya setelah mengeluarkan isi hati. Sebenarnya dalam hati orang-orang yang bunuh diri itu ada perasaan ragu untuk melakukan aksi nekadnya, namun karena tidak ada yang mencegah, tidak ada yang mengajak ngobrol maka terjadilah aksi nekad tersebut. Pada dasarnya manusia itu senang didengar. Coba rasakan bagaimana rasanya setelah curhat dengan keluarga atau sahabat? tentu lega bukan.
Begitu juga aksi bunuh diri dikalangan remaja yang beberapa tahun terakhir ini marak terjadi di negeri ini. Karena tidak adanya media untuk mendengar keluh kesah mereka. Orang dewasa tak ada yang mau mendengar, mengarahkan, semuanya mendekte ini-itu. Akhirnya dalam pikiran labil mereka terlintas aksi nekad bunuh diri. Sedangkan aksi bunuh diri di Jepang saya rasa karena orang Jepang mempunyai rasa gengsi yang begitu tinggi, entah saya benar atau salah, menurut pengamatan saya setelah membaca beberapa artikel bunuh diri di Jepang.
Jadi, bersyukurlah jika ada orang yang mau mengeluarkan uneg-uneg dan curhat pada sobat blogger. Itu artinya sobat blogger orang yang bisa dipercaya, itu sebuah amanah yang harus dipegang. Terima kasih pada keluarga dan sahabat yang telah bersedia menjadi Keranjang Sampah saya, saya mencintai kalian lebih dari apapun. Maaf jika saya belum bisa menjadi Keranjang Sampah yang baik bagi kalian :’(
So, ayo jadilah Keranjang Sampah bagi orang terdekat. Toh tidak ada ruginya mendengar curhat orang terdekat (meski tidak bisa memberi solusi bagi mereka, minimal “mendengar”). Mari kita kurangi angka bunuh diri di negeri ini ^^
salam,
[maaf tulisan saya tidak sesuai dengan tema hari Perempuan Sedunia yang jatuh hari ini. Selamat Hari Perempuan untuk perempuan Indonesia]
18 comments:
mari lebih banyak mendengar ^^
iya ca, padahal kan nggak ada salahnya toh meluangkan waktu sebentar hanya untuk diam dan mendengarkan? dengan begitu kita juga membantu meringankan beban seseorang.
itulah sebabnya Tuhan memberikan kita dua telinga dan satu mulut.. supaya kita lebih banyak mendengar dibanding bicara..
kadang memang menyenangkan untuk didengar, tapi jangan sampe sesuatu yang didengar orang dari kita itu hal yang gak bener
misi yg terpuji,insya Allah yg km tulis disini bermanfaat...
wooowww..
pasti bapak itu pahalanya bnyak ya..
hehhe.
oh iya, aku juga pernah baca artikel d koran. Klo Jepang mrupakan slah satu negara dgn jumlah kematian bunuh diri terbesar. Jepang memang punya tradisi bushido, yg mengatakan lebih baik mati daripada malu jika kalah/gagal.
smoga kita bsa jadi "tong sampah" yang baik bagi sesama sobat blogger..
Hihihihi... saya suka statement akhirnya, kurangi angka bunuh diri di negeri ini.
Saya juga punya misi, mari kita habisi koruptor di negeri ini :)
aku juga udah terbiasa menjadi keranjang sampah... hehehe
yg aku suka derai mendengarkan curhat orang lain adalah... aku bsia mendapatkan banyak pelajaran dari pengalaman orang lain.
oh... jadi itu alasan mama suka memintaku utk cerita tentang segala hal yg aku alami selama ini.
untung saja shasa suka curhat dg mama.
“Pada dasarnya manusia itu senang didengar daripada mendengar”
quotes menarik!
dan kita terlahir untuk itu. :D
salam kenal. :D
mampir yo mba. :D
ya...dengan belajar lebih banyak mendengar, maka semakin banyak hal yang bisa dipelajari untuk bersikap empati tentang orang lain.
nice post
mantabb pamans...
makasih atas infonya gan,.,.
inf yang sangat bagus sekali gan,.
emang yah kalau udah curhat hati itu rasanya plong banget.
artikel nya menarik gan, tambah sukses aja yah,
Post a Comment