Penerbangan yang semula dijadwalkan pukul 09.05 PM delayed pukul 11.30 PM!! Saya baru mengetahui delayed ketika check in pukul 07.30 PM. Saya yang baru membaca layar hanya bengong, Heh?? dan bertanya pada petugas. Ternyata memang benar delayed. Si petugas malah bertanya, “Nggak ada pemberitahuan dari Air Asia?”, saya geleng lemes (ini memang kesalahan saya tidak memberi nomer telfon rumah / hp yang bisa dihubungi secara jelas).
(agak) Dongkol rasanya, buru-buru berangkat takut kena macet ternyata delayed.
Ya sudah lah, sekali-kali ngerasain camping di air port.
Hehehe, ternyata ada mas-mas exmud yang lebih dulu datang kecele di boarding room gate 5 ruang yang sama dengan saya, “punya teman kecele nihh”.
Sewaktu saya ambil snack yang disediakan oleh pihak Air Asia, mas yang jaga lumayan Ganteng eui!! Mirip Artis… apalagi saya dapat moment bagus dengannya, dapat senyuman manis dari dia… Nayamul (baca: lumayan) Tombo Ngantukkk! ^____^
Akhirnya yang dinanti datang juga. Tepat pukul 11.30 PM saya masuk pesawat (tapi sebelum itu menghubungi orang-orang dulu. Tante di Jakarta yang akan jemput, Mam, Tante di Surabaya, fiuhh)
Selama perjalanan ingin tidur rasanya, tapi mana bisa setelah melewati malam yang panjang di bandara. Begitu tampak kerlap-kerlip lampu Jakarta dari jendela pesawat, hati saya berdesir Jakarta... dimana jutaan manusia dari penjuru Nusantara menggantungkan mimpi dan harapan... Kota yang penuh gemerlap namun kejam... Mungkin kau tengah terlelap di sana... Kota yang setahun lalu membuat saya berjanji untuk tidak lagi menginjakkan kaki di sana, tak kan berpaling dari Surabaya kota Pahlawanku...
Setelah pesawat mendarat, saya mendengar pengumuman penting (lagi) tapi saya acuhkan – sudah terbayang kasur empuk di pelupuk mata. Begitu menjejakkan kaki di landasan saya baru sadar, Lho kayaknya terakhir kali nggak seperti ini deh turun di cengkareng, tapi sutralah saya mengikuti orang-orang ke pintu exit. Tapi pintu exit nggak ada pangkalnya ya? Hp berbunyi tante menelfon kata tante ditunggu dalam mobil, nanti sampai luar hubungi lagi. Di luar saya bingung, di parkir dimana mobil tante? Tante telfon lagi tanya dimana saya, jawab saya sudah di luar. Kata tante sepiii, saya jawab rame, saat ditawari taxi saya tanya terminal berapa ini? Kata supir taxi terminal 3, heh? Ternyata tante tunggu di terminal 1...
Ow ow, saya baru ‘ngeh’ pengumuman terakhir yang saya dengar:
Mulai 15 April 2009 Penerbangan Domestik & Sales Counter AirAsia di Cengkareng PINDAH ke Terminal 3.
Buszzettt! ini akibat LoLa (loading Lama).
Sampai rumah tante tepat pukul 03.00 dini hari. Nguantukk berat... Met Bobok... Zzz...
Sampai rumah tante tepat pukul 03.00 dini hari. Nguantukk berat... Met Bobok... Zzz...
Pelajaran yang saya petik dari kejadian konyol ini:
- Saat membeli tiket pesawat jangan lupa mencantumkan nomer telephone yang bisa dihubungi dengan jelas
- Jangan pernah mengacuhkan dan mensepelekan informasi di bandara / dalam pesawat

No comments:
Post a Comment