Saya memang egois, tidak bisa berbagi, mementingkan diri sendiri. Padahal di luar sana ada orang yang hanya punya uang Rp 10 ribu di dompet, uang itu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan iklas memberi uang tersebut untuk orang yang lebih membutuhkan. Karena pikir orang tersebut, “Saya masih punya persediaan beras, gula, minyak. Untuk lauk gampanglah bisa olah lalapan sambal dengan daun singkong dari halaman. Toh anak saya tidak pernah rewel soal makanan”.
Dengan iklas tanpa beban orang tersebut memberikan uang Rp 10 ribu dari dompetnya, bahkan menambah beberapa liter beras persediaannya. Karena pikirnya, “Rezeki saya akan diganti Allah suatu hari nanti”
Subhanallah... Kenapa saya egois mementingkan diri sendiri? Saya pun becermin diri dengan cermin bening hati saya, “Saya tidak mau menjadi manusia egois. Saya Harus Belajar Berbagi dan bertekad Saya Harus Berubah!”, semoga Allah SWT senantiasa membimbing saya...
Thursday, March 5, 2009
Jas Hujan
Saya akan berkisah tentang Rasa Egoisme. Suatu malam saat hujan deras, tante saya akan pulang dengan mengendarai motor boncengan dengan anaknya. Di dalam jok motor ternyata hanya ada satu jas hujan ponco. Tante hendak pinjam jas hujan ponco saya. Hati kecil saya berkecamuk antara egois dan berbagi, saya butuh jas hujan karena cuaca yang tidak menentu dan esok saya akan keluar rumah, sedangkan jas hujan saya cuma satu.
Akhirnya tante pulang dengan jas hujan ponco hanya satu, beliau berlindung di bawah sayap jas hujan ponco yang dipakai anaknya.
Setelah itu saya baru kepikiran, kenapa tidak saya pinjamkan saja jas hujan ponco saya, toh besok pagi saya bisa ke pasar beli jas hujan lagi sebelum saya keluar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment