Saturday, February 27, 2021

Banjir Awal Tahun 2021

Subhanallah. Awal tahun lalu sempat merasakan banjir parah yang sampai berimbas kena pengalihan penerbangan dari Surabaya ~ Halim, dialihkan menjadi Surabaya ~ Sukarno Hatta. Saat itu bandara Halim tergenang parah hingga terpaksa harus ditutup sampai waktu yang belum pasti.

Padahal saat itu kami baru pulang dari dinas di Luar Nageri. Lebih tepatnya seminggu kepulangan kami dari Luar nageri. Akhir tahun kembali ke tanah air. Tapi tujuan kami ke Surabaya bukan langsung ke Jakarta. Kami seminggu di Jawa Timur.

Tahun lalu saya rasa sudah paling parah. Dari pengalihan penerbngan itu, kami terpaksa akhirnya singgah bermalam di rumah adik saya di daerah Serpong. Karena transportasi dari Tangerang menuju Karawang lumpuh akibat banjir. 

Awal tahun 2021 ini kembali terulang banjir. Kota Karawang berimbas parah. Sepertinya banjir kiriman. Imbas dari sungai citarum yang meluap.

Kejadiannya pada tanggal 20 Februari 2021, hari Sabtu.

Kondisi Banjir Karawang 2021.
Sumber: status whatsapp teman.



Semua daerah perumahan, perumahan sederhana maupun perumahan elit tak luput dari banjir. Beberapa saya capture dari status teman.

Sungai Citarum yang meluap.
Sumber: WAG warga.


Cluster Grand Taruma.
Banjir semata kaki (kawasan elit karawang).
Listrik mati sejak Sabtu tanggal 20 Februari 2021, siang hari ~ Senin 22 Februari 2021, siang hari.
Sumber: status whatsapp teman


Perum Peruri Karawang.
(Yang parah blok A B)
Sumber: IGS teman




Perum Bintang Alam.
Tinggi banjir sepinggang orang dewasa.
Sumber: WAG warga


Perum Bintang Alam.
Tinggi banjir sepinggang orang dewasa.
Sumber: WAG warga


Perum Galuh Mas City View depan RSUD.
Sumber: WAG warga.


Perum Harmoni Mas hari Sabtu,
20 Februari 2021 pukul 04.00.
Sumber: WAG komunitas

Perum Harmoni Mas hari Sabtu,
20 Februari 2021 pukul 04.00
Sumber: WAG Komunitas.


Daerah yang terkena imbas parah banjir kampus Unsika & univ Buana Perjuangan. Perumahan Mahkota Regency hampir seluruhnya tergenang banjir (daerah kampus tersebut).

[Doain ya buibu..kemaren sore di Mahkota Regency depan unsika begini. Aku gendong baby nerjang banjir sepaha karena ga ada evakuasi hiks... Udah kejebak banjir.. Alhamdulillah sekarang ngungsi ke hotel]

Begitu cerita seorang kawan di WAG komunitas. Tidak ada evakuasi karena terbatasnya tenaga tim penolong. Karena malam harinya saat kami sekeluarga keluar rumah untuk mencari air isi ulang -karena krisis air. PDAM mati sejak siang hari. Kami tidak punya torn air- kami berjumpa beberapa mobil membawa perahu karet penyelamat.


Perum Mahkota Regency.
Sumber: WAG komunitas.

Perum Mahkota Regency.
Sumber: WAG komunitas.

Seorang teman juga memposting kondisi rumahnya di Mahkota Regency pada tanggal 20 Februari 2021 (sebelum si teman mengungsi) dan pasca banjir hari minggu 21 Februari 2021.

Kondisi Mahkota Regency saat banjir.



Sebelum meninggalkan rumah.



Pasca banjir, 21 Februari 2021 pukul 10.35.
Seluruh lantai rumahnya tertutup lumpur.


Hingga hari senin, 22 Februari 2021, beberapa daerah di Karawang masih tergenang banjir.

Bantuan dari PLN saat banjir.

Gardu induk yang tergenang.


Kondisi yang demikian membuat beberapa daerah di Karawang mati lampu sejak tanggal 20 ~ 22 Februari 2021. 

Kondisi rumah kami meskipun tidak banjir namun kena imbasnya (sebenarnya rumah kami selalu banjir di jalannya saja, karena jalan depan rumah adalah jalur air saat hujan. Tapi tidak lama dan cepat surut). PDAM mati 12 jam lebih. Bagi warga yang tidak memiliki torn air seperti kami, mau tak mau membeli air isi ulang untuk mengisi bak mandi. 

Jadi tanggal 20 Februari 2021 benar-benar banjir parah di Karawang.

Jakarta dan Bekasi juga banjir. Namun beda lokasi dengan banjir tahun lalu. Berikut video yang saya dapat dari kiriman keluarga dan teman-teman di Jakarta dan Bekasi.





Banjir di Karawang tahun ini sebenarnya pernah terjadi juga tahun 2010. Saat itu kami sekeluarga belum tinggal di Karawang. Info tersebut kami dengar dari driver gocar dan bude langganan pijet. Penyebabnya sama, karena tanggul jebol, maka Kota Karawang kena imbasnya.


No comments: