Mungkin begitu point yang ingin saya sampai kan saat menulis postingan ini.
Kemarin sore tanpa sengaja saat saya membuka akun socmed, saya melihat kawan seangkatan semasa kuliah foto studio bersama. Beberapa kawan ini, yang mereka sahabatan hanya cewek saja ini, mengklaim bahwa mereka bersahabat dekat layaknya saudara.
Teman angkatan saya itu tidak kompak, "ngegap" gitulah kira-kira bahasa Surabaya nya. Kalau saya tulis kasar "nge-gank" begitulah kurang lebih. Lagi pula, ada salah seorang yang kurang begitu suka sama saya. Entah siapa dahulu yang memulai kurang suka, entah saya yang kurang suka trus ada yang membocorkan kalau saya kurang suka sama teman tersebut (terus terang memang saya kurang suka karena kadang doski suka sombong membanggakan diri dan kalau sudah dipuji dosen ngomongnya tinggi) atau memang sejak awal dia kurang suka sama saya (baca: iri) karena saya lebih mudah akrab dengan teman lelaki dibanding dia atau ada omongan saya yg kurang berkenan dihati dia? Who knows? Sepertinya inti dari semua itu saling iri -biasa itu mah kalau temenan sesama cewek-
Tapi yang saya tahu, saat dia menikah saya sama sekali tidak diundang dan akun fb nya disetting agar saya tidak bisa tagging atau comment (apalah arti sebuah facebook! :v)
Ada juga yang bersahabat erat layaknya saudara, mereka hanya berbeda keyakinan. Hingga suatu hari saya baru tahu dari kawan satu angkatan yang lain, bahwa si kawan yang muslim itu berubah keyakinan. Sungguh sayang... tapi saya tidak menyalahkan, itu pilihan hidup individu, saya hanya bisa mendoakan...
Tapi yang saya tahu, saat dia menikah saya sama sekali tidak diundang dan akun fb nya disetting agar saya tidak bisa tagging atau comment (apalah arti sebuah facebook! :v)
Ada juga yang bersahabat erat layaknya saudara, mereka hanya berbeda keyakinan. Hingga suatu hari saya baru tahu dari kawan satu angkatan yang lain, bahwa si kawan yang muslim itu berubah keyakinan. Sungguh sayang... tapi saya tidak menyalahkan, itu pilihan hidup individu, saya hanya bisa mendoakan...
Karena suasana yang nggak kondusif antara teman seangkatan. Jaman kuliah dahulu, saya memang jarang kumpul dengan teman seangkatan. Saya lebih senang kumpul bareng kakak angkatan dan saya lebih dekat dengan kakak angkatan dari pada teman seangkatan. Karena itu tadi, teman angkatan saya ngegap nya kerasa, sedangkan saya tidak suka jika hanya berkumpul dengan satu kelompok tertentu. Berbeda saat saya berkumpul dengan kakak angkatan, terutama kakak angkatan satu tingkat diatas saya, mereka lebih membaur meskipun ada ngegap tapi tidak terlalu mencolok.
Sampai saya berharap, suatu saat bisa jadi bagian dari kakak angkatan satu tingkat itu. And then, thank God! I've got married with one of them. Iya, suami saya kakak angkatan satu tingkat diatas saya. *grin*
Yah, makanya itu (apalah arti) sahabat dengan teman satu angkatan semasa kuliah. Cukup berteman baik saja dengan mereka, tanpa berlu embel-embel "sahabat". Menurut saya itu cukup adil :)
Sampai saya berharap, suatu saat bisa jadi bagian dari kakak angkatan satu tingkat itu. And then, thank God! I've got married with one of them. Iya, suami saya kakak angkatan satu tingkat diatas saya. *grin*
Yah, makanya itu (apalah arti) sahabat dengan teman satu angkatan semasa kuliah. Cukup berteman baik saja dengan mereka, tanpa berlu embel-embel "sahabat". Menurut saya itu cukup adil :)
No comments:
Post a Comment