Sebenarnya si kecil sudah beberapa hari sebelumnya rewel terus. Makan masih mau, tapi tidak bisa saya tinggal sejenak. Mintanya ditungguin dan gendong. Tumben si kecil seperti itu, padahal biasanya dia mau main sendiri disaat saya sibuk bebenah rumah. Saat tidur malam saya lihat ada beberapa titik merah di kepalanya (kebetulan dia baru saya gundul seminggu sebelumnya, jadi mudah memeriksa kepala plontosnya). Awalnya saya kira dia digigit nyamuk, soalnya kulit dia sensitif terhadap nyamuk.
Esoknya badan si kecil hangat, saat saya seka, saya temukan bintik berisi cairan di punggungnya. Segera hari itu saya bawa si kecil ke rumah sakit. Kata dokter, dia terkena cacar air. Sakit cacar air sebenarnya diperbolehkan mandi, tapi kebanyakan kasus justru mandi menambah banyak cacar.
Saran mertua, diseka dengan air rebusan kayu secang. Alhamdulillah, cacar si kecil cepat kempes. Cacar yang berisi air, sekali dua kali di seka air secang hangat, mulai terlihat kempes, hanya tersisa ruam nya saja.
Air rebusan kayu secang, berwarna merah dan rasanya seperti teh. |
Sebenarnya selain air secang, bisa diobati dengan jagung muda (kalau di jawa sering dibilang "jagung kuno atau jagung untuk bakwan", kalau di jawa barat namanya "jagung tawar"). Tapi jagung ini sekarang langka di pasaran sejak jagung manis jadi trend.
Caranya: jagung ditumbuk, lalu dioleskan ke cacar.
Kasiat: selain membuat cepat kering, jagung tumbuk juga membuat cacar tidak menimbulkan bekas bopeng di kulit setelah sembuh.
Semoga resep saya bermanfaat.
No comments:
Post a Comment