Saturday, April 18, 2009

Twilight


Jujur saya belum pernah melihat Twilight movie, tapi penasaran membaca novel Twilight yang katanya “Best Seller”. Ught!! Ternyata tidak sebagus yang saya bayangkan (awalnya saya pikir se-seru Novel Harry Potter). Penggalian info tentang Vampire terlalu dangkal, hanya berpusat pada daya khayal pengarang. Alur ceritanya lambat, bertele-tele, dan sering mengulang kata (Mungkin ini pengaruh juga dari sang penerjemah yang kurang pandai mengolah kata). Inti cerita hanya berpusat pada Edward Cullen “Sang vampire” yang selalu digambarkan berwajah Sempurna (padahal pemeran dalam movie tak sesempurna itu kan?). Dan percakapan dari hati ke hati antara Edward Cullen dan Issabella Swan -monoton- seputar itu-itu saja. Pada kisah (seharusnya) SERU, pertarungan antara Edward vs James (vampire yang tergiur oleh aroma Issabella dan memburunya). Tidak digambarkan dengan gamblang, terpotong begitu saja ketika Issabella pingsan (Ught! Padahal saya penasaran bagaimana perkelahian vampire terjadi). Inti novel ini hanya ingin menonjolkan kisah Romantis antara Edward dan Bella. Tapi penggalian kisah romantisnya masih sangat kurang jika dibanding Novel Romantis luar lainnya (menurut saya novel luar Ter’romantis “A Walk to Remember”)

2 comments:

Buterfly said...

say...numpang comm yach...kebetulan aq juga suka banget twilight saga...
pertama kali sih aku nonton pilemnya, otomatis otakku ngerekam karakter pemerannya. pas aq baca novelnya aq agak2 sebel jg, bukan sebel karena ceritanya tapi karena karakter n setting yang ada d buku beda banget ama d pilem padahal otakku udah terlanjur ngerekam yg dipilem. sekarang aq lg nunggu yg new moon Hhhhhmmmmmm... kapan yaaaaa

Itja Soerjo said...

sekarang sedang menanti Eclipse (semoga lebih bagus dari film2 sebelumnya ^^)