Sunday, March 1, 2009

Intuisi bukan Indra ke-6


Kali ini saya tergelitik untuk menuliskan beda intuisi dengan indra ke-6 setelah melihat infotainment (tidak penting) ditelevisi memberitakan dengan heboh bahwa Nadine Candrawinata memiliki indra ke-6 yaitu bisa merasakan sesuatu saat pertamakali bertemu dengan orang asing (misalkan tiba-tiba saja tidak suka dengan seseorang yang baru dia kenal) atau merasakan sesuatu tidak beres sebelum kejadian, merasa tidak nyaman berada disuatu tempat. Dasar infotainment selalu melebih-lebihkan! Itu mah namanya Intuisi bukan indra ke-6, setiap manusia pada dasarnya punya, namun peka-nya berbeda-beda.

Saya baru mengetahuinya sewaktu di Fakultas Psikologi Unair mengadakan acara semacam wisata kuliner dan di sana ada stand ’palmistri’ yaitu membaca potensi seseorang lewat garis tangan. Jangan salah kaprah! Bukan ramal meramal masa depan, jodoh, dsb. Tapi membaca potensi diri kita lewat tangan. Karena penasaran saya mau mencoba (sebenarnya karena tante saya yang lebih penasaran), selain itu saya ingin tahu potensi diri saya.


Ketika garis tangan saya dibaca oleh si mas palmistri, ia berkata, “Mbak ini punya intuisi yang kuat!”, saya yang awalnya tidak tahu apa itu intuisi bertanya, dan di jawab, “Kepekaan terhadap lingkungan atau seseorang, misalkan berada di suatu tempat merasakan tidak nyaman ternyata akan terjadi sesuatu di tempat itu atau saat pertamakali kenalan dengan seseorang tiba-tiba merasa tidak nyaman dengan orang tersebut”. Lalu saya bertanya lagi, “Berarti itu indra ke-6 dong?”, dan dijawab, “Bukan. Bukan indra ke-6. Kalau indra ke-6 itu berhubungan dengan magic, bisa melihat makhluk halus, bisa mendengar suara-suara. Intuisi itu perasaan dari dalam”.


Saya jadi ingat, sewaktu saya naik angkot saya pernah merasakan intuisi saya bekerja. Waktu setengah perjalanan ada orang laki-laki naik dan duduk di sebelah saya, sewaktu ia baru naik saya kok merasa tidak nyaman dengan orang tersebut. Sewaktu saya oper angkot, orang tersebut turun duluan dan ternyata satu angkot lagi dengan saya. Nggak lama kemudian orang tersebut cepat-cepat turun, lalu bapak sebelah saya berbisik “Mbak, orang yang baru turun itu copet, saku celana saya baru digerayangi”. Ternyata saya benar, sejak awal saya tidak suka orang tersebut, sangat nggak nyaman, dan saya baru tahu bisikan hati itu adalah intuisi.

Beberapa hari lalu saya iseng membuka webside yukbisnis.com   ada sebuah artikel dengan judul “Rahasia si Untung” ditulis Mas J yang mengulas tentang intuisi (dalam bahasa gampangnya Mas J menulis ’bisikan hati nurani’ atau ’feeling’). Ternyata intuisi juga perlu digunakan untuk menjalankan bisnis.
Intuisi itu bisa diasah kok misalnya melalui meditasi yang teratur. Dan akan lebih mudah diakses pada kondisi mental yang tenang dan pikiran yang jernih. Makin sering digunakan, intuisi juga akan semakin tajam.

No comments: