Sunday, May 3, 2009

JANGAN SEMBARANG MENGUCAP SUMPAH

Orang tua selalu mengingatkan, “Jangan sembarang mengucap sumpah, karena omongan bisa menjadi kenyataan”, atau wejangan yang lain, “Tak ada penyesalan diawal, penyesalan selalu diakhir” Benar!Saya ingin berbagi kisah tentang “asal omong” saya...


Saya punya sepupu yang senang naik motor dengan kecepatan tinggi dan zig-zag apabila jalan macet. Beberapa kali saya dibonceng, membuat spot jantung.
Lalu saya ingatkan bahaya di jalan raya dengan kecepatan tinggi dan zig-zag, apalagi jalan raya banyak yang bopeng. Dengan sedikit congkak dia menjawab, “Tenang, aku ngebut masih terkontrol, lubang sekecil apapun bisa aku hindari”. Jawaban seperti itu membuat saya bergumam asal sedikit bersumpah, “Suatu saat terjungkal di lubang besar baru tahu rasa, Kapok!”Belum satu bulan, suatu malam sepulangnya dari kuliah ia berdarah-darah. Dagunya robek, bibir berdarah, siku, lutut, telapak tangan lecet semua. Celana jeans dan jaketnya penuh pasir dan darah. Lalu ia berkata dengan lirih, Aku kecelakaan, terjengkal lubang besar di jalan”. Awalnya ia menolak di bawa ke RS. Tapi darah terus mengucur dari luka, setengah dipaksa akhirnya ia mau.
Setelah itu ia menyesal takkan ngebut lagi dan saya menyesal mengucap “sumpah” itu.

Ada lagi kisah satu tahun lalu:Ada seseorang yang saya anggap seperti saudara sendiri. Suatu saat ia melukai perasan saya (entah itu ia sengaja / tidak atau sekedar bercanda?) karena jengkel saya sampai di ubun-ubun sampai saya nangis. Lalu saya bergumam asal, “Kau sakiti hati perempuan sama halnya kau sakiti hati ibumu (karena ibunya satu-satunya wanita yang ia sayangi di dunia). Kau baru menyesal jika kelak kau ditinggal (maaf, mati) oleh ibumu!”. Memang gumaman saya KASAR dan belum genap satu tahun ibunya meninggal dunia.
Entah bagaimana luapan perasaan saya, entah sedih, bahagia, atau menyesal?Saya sms sahabat saya dan mendapat balasan sms bijak, “Kalau ada orang tertimpa kesusahan kita patutlah bersedih sejenak. Nggak ada kaitannya ibunya meninggal gara-gara kamu sumpahin. Hidup mati seseorang, Allah yang ngatur. Jangan doain yang aneh-aneh, ntar balik ke kamu lho... Doakan aja dia sadar bahwa perlakuannya ke kamu salah...”

Ok sist, thanks atas nasehatnya, akan saya renungkan....


No comments: